Thursday, August 2, 2012

Seketika hal itu muncul kembali kedalam pikiran saya. Growing up. Ya, saya tau saya sudah berada di tahun terakhir di sekolah menengah akhir ini.Saya tau sudah saatnya saya bersikap lebih dewasa, terlebih lagi saya anak pertama dalam keluarga. Memang saya belum menapaki usia 17 tahun, tapi sudah saatnya saya berfikir untuk masa mendatang seperti perguruan tinggi dan pekerjaan. Sebagian kecil diri saya memang sudah dewasa, namun sebagian besar jiwa saya menolak hal tersebut. Kenapa? Banyak alasan yang tersimpan. Saya masih ingin bermain, bersenang-senang, saya masih belum siap jika saya mendapat universitas yang memungkinkan saya untuk jauh dari orang tua, saya masih sering bergantung kepada orang lain, dan saya belum mau jika harus berpisah jauh dan jarang bertemu dengan sahabat-sahabat saya. Sebenarnya masih banyak lagi alasan penolakan kedewasaan ini, namun intinya saya belum mau dewasa. Saya ingin kembali ke masa sekolah menengah pertama dimana yang ada dalam pikiran saya hanya belajar, bersenang-senang, membuat karya, latihan, dan berkumpul bersama sahabat-sahabat saya. Saya ingin kemampuan yang kini terkikis kembali lagi, kemampuan saya dalam memaparkan kalimat-kalimat menjadi sebuah buku yang masih belum terselesaikan, kemampuan untuk memnayangkan apa yang akan saya tulis untuk karya saya, dan yang paling penting, semangat yang menggebu-gebu untuk menerbitkan karya tersebut dan membuatnya sukses sampai ke negara lain. Kemampuan dan semangat saya menipis seiring dengan pengetahuan saya bahwa hidup itu tidak mudah, meraih impian itu tidaklah mudah. Melakukan hal-hal tersebut tidaklah semudah kata0kata yang telah saya ucapkan dan saya bayangkan.

No comments:

Post a Comment

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


this widget by www.bloggerarticle.com